
Pelatihan Pemandu Keselamatan Wisata Tirta dalam Meningkatkan Pengalaman Wisatawan
Wonosobo, (wonosobo.sorot.co)--Perkembangan pesat industri pariwisata di Kabupaten Wonosobo tidak hanya berarti pertumbuhan wisata, tetapi juga mengharuskan adanya peningkatan keselamatan wisatawan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang aman dan nyaman bagi para pengunjung yang datang ke Wonosobo.
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, dalam berbagai saat membuka Pelatihan Kepemanduan Balawista (Badan Penyelamat Wisata Tirta), pada hari Senin (18/08/2023) di Pibee Resto, mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan pemandu wisata yang lebih kompeten, profesional, dan berpengetahuan luas mengenai objek wisata tirta. Dengan begitu, pengelolaan wisata tirta dapat dilakukan secara profesional, sehingga menciptakan kesan baik bagi para wisatawan yang berkunjung ke Wonosobo.
Saya harap kegiatan ini mampu mendorong kemajuan pembangunan sektor pariwisata, dengan sumber daya manusia yang kompeten, menguasai informasi dan pengetahuan, serta keselamatan wisata air yang sesuai dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan,” ungkap Afif.
Lebih lanjut Afif menjelaskan bahwa pemandu wisata merupakan garda terdepan dalam memajukan sektor pariwisata. Mereka berinteraksi langsung dengan wisatawan, baik yang berasal dari lokal, nasional, maupun internasional. Tugas mereka adalah memperkenalkan pesona Wisata Wonosobo sambil memberikan pengalaman berwisata terbaik di Kabupaten Wonosobo. 
Semoga program peningkatan kompetensi sumber daya manusia di sektor pariwisata ini, dampaknya selaras dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, menambahkan bahwa Kabupaten Wonosobo memiliki banyak objek wisata berbasis udara, yang menjadi daya tarik unik daerah tersebut. Oleh karena itu, pelatihan Pemandu Keselamatan Wisata Tirta bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi para pemandu dalam memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pemandu Keselamatan Wisata Tirta.
Saya harap, peserta pelatihan mengetahui dan memahami pengelolaan dan penanganan pencegahan kecelakaan. Mengetahui dan memahami cara melakukan pertolongan pada saat terjadi kecelakaan,” ungkapnya.
Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta dari berbagai pelaku wisata berbasis air dan tirta, dan akan berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 18 hingga 21 September 2023. Setelah itu, seluruh peserta akan mengikuti tes komprehensif, dan yang berhasil lulus akan mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Agus menekankan bahwa ketersediaan sumber daya manusia yang memantau di bidang Balawista sangat penting sebagai garda terdepan dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan pengunjung di destinasi wisata udara, baik di pantai maupun di pegunungan.
Saya minta peserta mengikuti pelatihan ini dengan baik sampai mahir, agar mampu menolong diri sendiri serta membantu para wisatawan,” pungkas Agus.