Harmoni Lintas Agama dan Budaya Menguatkan Persatuan di Kabupaten Wonosobo
Sosial

Harmoni Lintas Agama dan Budaya Menguatkan Persatuan di Kabupaten Wonosobo

Wonosobo, (wonosobo.sorot.co)-- Perbedaan-perbedaan yang mengelompokkan seharusnya menjadi alat perekat untuk mempererat ikatan kebangsaan, mengokohkan keragaman budaya, agama, suku, dan ras sebagai pilar penggerak kemajuan bangsa.

Pesan ini disampaikan oleh Drs. One Andang Wardoyo, M.Si, Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, dalam acara Grebeg Suran ''Lintas Agama dan Budaya'' tahun 2023 di Pendopo Bupati Wonosobo pada Rabu (2/8).

Grebeg Suran lintas agama ini memiliki makna penting dan strategis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Walaupun diselenggarakan dengan konsep sederhana, nilai-nilai yang terkandung dalam acara ini tetap memiliki arti yang sama, menjadi kunci kelangsungan dan stabilitas kondisi sosial serta politik bangsa. Acara ini berlangsung dengan khidmat, di mana perbedaan dalam budaya, agama, dan keyakinan tidak menghalangi semangat kerukunan umat beragama di Kabupaten Wonosobo. Partisipan dalam kegiatan ini meliputi berbagai komponen masyarakat dan agama, seperti FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), Ketua Ormas PC NU, Muhammadiyah, Rifa'iyah, dan berbagai kelompok lainnya.

Sesuai dengan pandangan tersebut, One Andang Wardoyo juga menambahkan,

"kerukunan ditengah perbedaan merupakan sebuah kearifan lokal yang wajib kita lestarikan bersama, sebagai nilai yang telah secara turun-temurun dipraktikkan oleh nenek moyang kita. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Wonosobo, untuk bersama-sama membangun kedamaian dalam kehidupan, baik antar maupun intern umat beragama", Terang Sekda.

" saya berharap penyelenggaraan Grebeg Suran Lintas Agama dan Budaya ini mampu menjadi salah satu ajang untuk memupuk persatuan dan kesatuan, serta kerukunan umat beragama di tengah-tengah kita khususnya masyarakat Kabupaten Wonosobo secara menyeluruh", Pungkas Sekda.

Dalam kesempatan yang sama, Drs. Agus Kristianto, M.Si, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Wonosobo, menyampaikan bahwa

"Gelaran ini kami adakan dengan maksud memberi pemahaman tentang bagaimana pentingnya menanamkan dan merawat nilai-nilai kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat sekaligus sebagai ajang silahturahmi antar tokoh agama tokoh masyarakat bersama forkompimda dalam memelihara perbedaan dan kemajemukan sosial sehingga tercapai keharmonisan diantara umat beragama", Ungkap Agus.

Dari sisi lain, Dr. H. Zaenal Sukawi, MA, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Wonosobo, juga menyampaikan

"Grebeg suran itu artinya bersama menyatukan seluruh kepentingan agama, karena hampir di setiap adat itu punya keterlibatan dengan kaitannya terhadap Tuhan, yang kedua kaitannya dengan budaya-budaya bahkan semua yang ada tidak bisa di lepaskan dari sebuah peristiwa yang harapannya bisa di jalankan di teruskan oleh generasi mendatang dan mudah-mudahan ini menjadi salah satu budaya yang berdampak pada kerukunan, kemanan dan aksesbilitas ekonomi di Kabupaten Wonosobo", Pungkas Zaenal.