
Percepatan Program ODF: Kabupaten Wonosobo Menuju Lingkungan Sehat dan Bebas Buang Air Besar Sembarangan
Wonosobo, (wonosobo.sorot.co)--Upaya untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat terus digalakkan melalui percepatan program Bebas Buang Air Besar Sembarangan Open Defecation Free atau ODF. Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menegaskan pentingnya dukungan dari seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan tujuan tersebut saat memberikan pengarahan dalam Rembuk Percepatan ODF di Pendopo Selatan pada Rabu (31/5/2023).
Afif menjelaskan bahwa program Bebas Buang Air Besar Sembarangan (ODF) tidak bisa dicapai hanya oleh pemerintah semata, tetapi membutuhkan kolaborasi dan komitmen komprehensif dari seluruh elemen masyarakat dalam mencapai target-target pembangunan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, deklarasi ODF tidak hanya berarti memiliki fasilitas jamban yang sehat, tetapi juga melibatkan akses dan perilaku sanitasi yang baik dari masyarakat.
"Mencapai Kabupaten Wonosobo yang ODF, adalah gampang-gampang susah, karena disamping terkait dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang belum merata, kultur, budaya ataupun kebiasaan masyarakat yang masih kental juga berpengaruh besar atas program ini. Untuk itu melalui rembuk ODF ini, saya harap dapat menggugah kesadaran bersama, dalam meningkatkan sinergitas dan derajat kesehatan masyarakat," ungkapnya.
Menurut Afif, Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS), tidak dapat dicapai oleh pemerintah saja, namun secara komprehensif diperlukan kolaborasi dan komitmen seluruh elemen masyarakat dalam mencapai target-target pembangunan. 
"Tentunya upaya ini akan lebih cepat berhasil bila dilakukan secara terpadu dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Termasuk institusi TNI dan Polri di semua jajaran, baik Kodim/Polres, Koramil/Polsek maupun Babinsa dan Babinkamtibmas yang tersebar di seluruh pelosok desa,” tambahnya.
Gema Bang Jamet, Peraturan Bupati, dan Instruksi Bupati menjadi acuan dalam mewujudkan status ODF di Kabupaten Wonosobo. Program ini akan membantu dalam mencapai tujuan pemerintah setempat untuk menjadi wilayah yang bebas dari praktik buang air besar sembarangan.
PLH Kepala Dinas Kesehatan Wonosobo, Junaedi, menyampaikan bahwa pihaknya bersama dengan perangkat daerah dan pihak terkait telah mengadakan rembuk percepatan Open Defecation Free (ODF). Kabupaten Wonosobo memiliki target agar pada bulan September nanti, seluruh masyarakatnya sudah memiliki akses ke fasilitas jamban yang sehat atau tidak ada lagi praktik buang air besar sembarangan.
Junaedi mengakui bahwa masih terdapat beberapa kecamatan yang perlu segera diselesaikan dalam mencapai target ODF. Dari 15 kecamatan yang telah mendeklarasikan diri sebagai ODF, terdapat 4 kecamatan yang sudah mencapai target tersebut dan 2 kecamatan sedang dalam tahap pelaksanaan. Kecamatan Wadaslintas tinggal melakukan deklarasi, sementara Kecamatan Kalibawang masih dalam persiapan verifikasi. Oleh karena itu, terdapat 8 kecamatan yang perlu segera diselesaikan untuk mencapai status ODF.
"Untuk memutuskan rantai penularan harus dilakukan rekayasa pada akses ini, agar usaha tersebut berhasil, akses masyarakat pada jamban (sehat) harus mencapai 100 persen di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Untuk mencapai status ODF atau 100 persen akses sanitasi, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain dukungan kebijakan politik, alokasi anggaran yang memadai, keterlibatan struktural dan non-struktural, serta upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sanitasi. Selain itu, penyediaan fasilitas sanitasi yang memadai, serta pengawasan dan evaluasi yang baik terhadap program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) juga menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam mencapai target tersebut.
Yang tidak kalah penting, adanya komitmen bersama Kepala Puskesmas, Perangkat Daerah, BUMN dan BUMD dalam nyengkuyung bareng menuntaskan permasalahan ini,” tandasnya.