Bentuk Pengurus di Tingkat Kecamatan, Kompak Bakal Gali Potensi Ekonomi di Daerah
Peristiwa

Bentuk Pengurus di Tingkat Kecamatan, Kompak Bakal Gali Potensi Ekonomi di Daerah

Wonosobo,(wonosobo.sorot.co)--Komunitas Pedagang Kecil (Kompak) Kabupaten Wonosobo membentuk kepengurusan di tingkat kecamatan di 15 kecamatan se-Kabupaten Wonosobo di Gedung Haji Wonosobo pada Kamis (26/05/2022). Pengukuhan pengurus tersebut bersamaan dengan acara halal bi halal Kompak dan silaturrahmi komunitas pedagang kecil bersama Bupati Wonosobo, Forkopimda dan pejabat Pemkab terkait.

"Hari ini kita kukuhkan pengurus Kompak tingkat kabupaten dan bentuk pengurus di 15 kecamatan yang ada di Wonosobo. Harapannya, kedepan bisa lebih terstruktur, teratur, lebih gampang diarahkan dan gampang melakukan koordinasi," kata Ketua Kompak Wonosobo, Saad Priyono saat ditemui seusai acara.

Menurutnya, setelah pembentukan pengurus sampai tingkat kecamatan ini, kedepan pihaknya akan membentuk pasar-pasar wisata di daerah atau kecamatan-kecamatan. Hal ini dilakukan untuk menggali potensi ekonomi yang ada di daerah-daerah di Wonosobo. 

"Kita kan sudah membentuk pasar wisata minggu pagi di kabupaten. Jadi kedepannya kami tidak hanya membentuk di pusat kota, tetapi akan membentuk di pusat kecamatan atau titik-titik keramaian di kecamatan. Sehingga perekonomian di tingkat kecamatan juga berputar," jelasnya.

Menurutnya, potensi perputaran ekonomi pedagang kecil di Wonosobo sangat luar biasa, misalnya rata-rata PKL yang berdagang di depan kantor DPRD setiap hari minggu penghasilannya sekitar Rp 300 sampai Rp 400 ribu. Sementara itu, Kini Kompak Wonosobo menaungi sebanyak 15 asosiasi pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang kecil lainnya yang tersebar di berbagai daerah di Wonosobo.

"Kalau jumlah seluruh pedagang kecil di Wonosobo mencapai 12 ribu, meski yang terdaftar di Kompak baru sekitar 700 lebih. Saya tengah berikhtiar untuk membentuk Kompak di tiap kecamatan, agar pedagang kecil semakin kuat," jelasnya.

Sementara itu, Pembina Kompak Wonosobo, Idham Cholid menegaskan, bahwa pedagang kecil sejak awal punya modal utama kekuatan dan kemandirian. Kuat bukan dalam kontek melawan pemerintah tapi berjuang untuk memberdayakan diri.

"Sejak dulu pedagang kecil tidak tergantung dengan pemerintah. Mereka sudah terbiasa mandiri. Hanya sudah selayaknya jika pemerintah lebih peduli untuk memberdayakan para pedagang kecil yang ada," tegasnya.

Sementara itu, Sekda Wonosobo, One Andang Wardoyo saat menghadiri Halal Bihalal Paguyuban PKl yang tergabung dalam Kompak itu menjelaskan jika dalam beberapa waktu terakhir pertumbuhan perekonomian Kabupaten Wonosobo mencapai 3,62 persen selama pandemi.

"Hal itu juga tidak bisa dilepaskan dari peran PKL yang ternyata memiliki daya tahan cukup besar menghadapi pandemi selama 2 tahun," ujarnya.

Untuk itu dalam masa pemulihan, Pemkab Wonosobo mengucurkan program subsidi bunga kepada para pelaku usaha termasuk para PKL. diharapkan program ini bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh para PKL.

"Kami melihat PKL memiliki potensi yang cukup besar. Dari sisi jumlah anggota pun sudah besar sehingga perlu memikirkan sebuah pola usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, salah satunya membentuk koperasi," pungkasnya.